Selasa, Oktober 13, 2009

hai hai hai

Read More..

Limbah

BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar belakang.

    Air merupakan kebutuhan primer bagi kehidupan di muka bumi terutama bagi manusia. Oleh karena itu apabila air yang akan digunakan mengandung bahan pencemar akan mengganggu kesehatan manusia, menyebabkan keracunan bahkan sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kematian apabila bahan pencemar itu tersebut menumpuk dalam jaringan tubuh manusia.
    Bahan pencemar yang menumpuk dalam jaringan organ tubuh dapat meracuni organ tubuh tersebut, sehingga organ tubuh tidak dapat berfungsi lagi dan dapat menyebabkan kesehatan terganggu bahkan dapat sampai meninggal.Selain bahan pencemar air seperti tersebut di atas ada juga bahan pencemar berupa bibit penyakit (bakteri/virus) misalnya bakteri coli, disentri, kolera, typhus, para typhus, lever, diare dan bermacammacam penyakit kulit. Bahan pencemar ini terbawa air permukaan seperti air sungai dari buangan air rumah tangga, air buangan rumah sakit, yang membawa kotoran manusia atau kotoran hewan.
       Adapun pola penyebaran penduduk yang tidak merata dan volume penduduk pendatangnya cukup besar. Hal ini mengakibatkan makin berkembangnya permukiman-permukiman yang kurang terencana dengan baik dan kurang terencana sehingga dapat mengakibatkan sistem pembuangan limbah rumah tangga seperti pembuangan limbah kamar mandi/wc dan dapur tidak terkoordinasi dengan
baik.

Limbah tersebut dapat berakibat pada pencemaran air tanah yang dapat mengakibatkan terjadinya enyebaran beberapa penyakit menular. Hasil penelitian terhadap air sumur yang berasal dari air sumur bor tidak mengalami pencemaran oleh bakteri, sehingga air sumur bor dapat dikonsumsi menjadi air minum. Untuk air yang berasal dari sumur gali sebagian besar tercemar oleh bakteri E.Coli dan bakteri Coliforms, sehingga air sumur yang berasal dari sumur gali sebagian tidak boleh dikonsumsi menjadi air minum. Tetapi sebagian besar (82,98 %) penduduk memakai air dari PDAM untuk kebutuhan sehari-harinya.
Diantara sekian banyak bahan pencemar air limbah  ada yang beracun dan berbahaya dan dapat menyebabkan kematian. Telah anda pelajari bahwa bahan pencemar air antara lain ada yang berupa logam-logam berat seperti arsen (As), kadmium (Cd), berilium (Be), Boron (B), tembaga (Cu), fluor (F), timbal (Pb), air raksa (Hg), selenium (Se), seng (Zn), ada yang berupa oksida-oksida karbon (CO dan CO2), oksidaoksida nitrogen (NO dan NO2), oksida-oksida belerang (SO2 dan SO3), H2S, asam sianida (HCN), senyawa/ion klorida, partikulat padat seperti asbes, tanah/lumpur, senyawa hidrokarbon seperti metana, dan heksana. Bahan-bahan pencemar ini terdapat dalam air, ada yang berupa larutan ada pula yang berupa partikulat-partikulat, yang masuk melalui bahan makanan yang terbawa ke dalam pencernaan atau melalui kulit
B.    Rumusan masalah
1.    Apakah  defenisi dari air limbah
2.    Apakah  Maksud dan tujuan pembuangan  dari  air limbah
3.    Sebutkan Jenis-jeins limbah
4.    Bagaimana kerakteristik air limbah
5.    Bagaimana cara pembuangan limbah
6.   
C.    Tujuan penulisan
1.    Mengetahui pengertian dari  pencemaran air limbah
2.    Mengetahui maksud dan tuuuan pembuangan air limbah
3.    mengetahui jenis-jenis air limbah dan karakteristik air limbah
4.    Bagaimana dampak pencemaran air limbah
5.    Mengetahui cara penanganan/pembuangan limbah.
BAB II
PEMBAHASAN


A.    Defenisi  pencemaran air  limbah
    Pencemaran air limbah  adalah masuknya atau di masukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkanya.
Limbah atau sampah yaitu limbah atau kotoran yang  dihasilkan karena pembuangan sampah atau zat kimia  dari pabrik-pabrik.Limbah atau sampah juga  merupakan suatu  bahan yang tidak berarti  dan tidak berharga ,tapi kita tidak mengetahui bahwa  limbah juga bisa menjadi sesuatu yang berguna  dan bermanfaat jjika diproses  secara bsik dan benar .Limbah atau sampah juga berarti  sesuatu yang tidak berguna yang dibuang oleh kebanyakan orang, mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak berguna  dan jika dibiarkan terlalu lama   maka akan menyebabkan penyakit   padahal dengan pegolahan sampah secara benar  maka bisa menjadikan menjadi sesuatu yang ekonomis .
Yang dimaksud  dengan air limbah (sewage) adalah excreta manusia , air kotor dari dapur, kamar mandi dan W.C dari perusahaan – perusahaan termasik pula air kotor  dari permukaan tanah dan air hujan.

B.  Maksud dan tujuan pembuangan air limbah
Maksud pengaturan pembuangan air limbah adalah :
•    Untuk  mencegah pengotoran sumber air rumah tangga .
•    Menjaga makanan kita misalnya : sayurang yang dicuci  dengan air permukaan.
•    Perlindungan terhadap ikan yang  hidup dalam kolam  ataupun dikali.
•    Menghindari pengotoran tanah permukaan.
•    Perlindungan air untuk ternak.
•    Menghilangkan tempat berrkembang  biaknya bibit bibit penyakit (cacing dan sebagainya) dan vector penyebar  penyakit  (nyamuk lalat dan sebagainya).
•    Menghilangkan adanya bau-bau an dan pemandangan yang tidak sedap.

C.   Jenis-jenis limbah
a. Berdasarkan  asalnya ,limbah dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1.   Limbah Organik
    Limbah ini terdiri atas bahan-bahan  yang bersifat organic seperti  dari kegiatan rumah tangga, kegiatan industri ,  limbah ini juga bisa dengan  mudah  diuraikan  melalui proses  yang alami. Limbah pertanian berupa sisa tumpahan  atau penyemprotan  yang berlebihan, misalnya  dari pestisida  dan herbisida , begitu  pula  dengan  pemupukan  yang berlebihan  limbsh ini  mempunyai sifat kimia  yang stabil  sehingga tersebut akan mengendap  kedalam tanah,dasar sungai, danau,  serta laut dan selanjutnya  akan mempengaruhi  organisme yang hidup didalamnnya..sedangkan limbah rumah tangga  dapat berupa  padatan seperti kertas ,plastic, dan lain-lain .damn berupa  cairan seperti air cucian ,minyak goreng  bekas dan lain-lain. Limbah  tersebut ada yang mempunyai  daya racun tinggi  misalnya   Misalnya : Sisa obat, beterai bekas, dan air aki.Limbah tersebut golongan (B3) yaitu bahan berbahaya dan beracun , sedangkan limbah air  : cucian , limbah kamar mandi, dapat mengandung bibit –bibit  penyakit atau pencemar  biologis seperti  bakteri, jamur, virus dan sebagainya.

2.   Limbah anorganik
    Limbah ini terdiri atas  limbah  industri atau limbah pertambangan. Limbah  anorganik berasal  dari sumber daya alam yang tidak dapat di uraikan  dan tidak dapat diperbaharui .Air limbah industri dapat diperbaharui . Air limbah  industri dapat mengandung berbagai jenis bahan anorganik ,zat-zat tersebut adalah :
    Garam anorganik seperti magnesium sulfat, magnesium, klorida yang berasal dari  industri pengolahan biji logam  dan bahan bakar  fosil.
    Adapula limbah anorganik yang bersal dari  kegiatan rumah  tangga seperti kegiatan rumah  tnagga seperti botol  plastic,n botol kaca, tas plastic.kaleng,  dan aluminium.

b. Berdasarkan  sumbernya ,limbah dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1.    Air buangan yang bedrsumber dari rumah tangga (Domestic wastes water)
Adalah air limbah yang berasal dari  pemukiman penduduk. Pada umumnya air limbah ini terdiri dari ekskreta (tinja dan air seni), air bekas cucian  dapur  dan kamar mandi,dan umumnya  terdiri dari bahan-bahan organic.
2.  Air buangan industri (industrial wastes water), yang bersal dari berbagai  jenis industri   akibat proses  produksi. Zat- zat yang terkandung dalamnya  sangat bervariasi  sesuai  dengan bahan baku  yang dipakai oleh  masing masing industri, antara lain :nitrogen , sulfida, amoniak, lemak, garam-garam, zat pewarna, mineral, logam berat, zat pelarut,dan sebagainya. OLeh sebab itu, pengolahan jenis air  limbah ini, agar tidak menimbulkan polusi lingkungan menjadi rumit.
3.   Air buangan kotapraja (municipal wastes water) yaitu air buangan  yang berasal dari  daerah : perkantoran, perdagangan , hotel, restoran,  tempat-tempat umum ,tempat-tempat ibadah ,dan sebagainya.Pada umunya zat-zat  yang terkandung   dalam jenis air limbah  ini sama dengan azir limbah rumah tangga.
Macam – macam  limbah  cair
      Limbah cair domestik terdiri dari air limbah yang berasal dari perumahan dan pusat perdagangan maupun perkantoran, hotel, rumah sakit, tempat” umum, lalu lintas, dll. BOD5 (biological oxygen dmand)
     Limbah Cair Industri adalah limbah yg berasal dari induatri. Sifat-sifat air limbah industri relative bervariasi tergantung dari bahan baku yg di gunakan, pemakaian air dalam proses, dan bahan aditif yang digunakan selama proses produksi.
     Limbah Cair Pertanian berasal dari buangan air irigasi yg disalurkan kembali ke saluran drainase atau meresap ke dalam tanah. Limbah ini akan mempengruhi tingkat kekeruhan BOD5, COD ,pH . tetapi juga kadar unsure N, P, dan pestisida, insektisida
     Limbah Pertambangan berasal dari buangan pemrosesan yang terjadi diarea pertambangan misalnya tambang emas. Limbah ini akan mempengaruhi tingkat kekeruhan BOD5,COD,pH, tetapi juga kadar kimia yg digunakan dalam proses penambangan..

D. Karakteristik air limbah
Karakteristik air limbah perlu dkenal , karena hal ini akan menetukan cara pengolahan yang tepat , sehingga tidak mencemari lingkingan hidup.

Secara garis besar karakteristik air  limbah ini digolongkan  menjadi sebagai  berikut :
1.    Karakteristik fisik
Sebagian besar terdiri dari  air dan sebagian kecil dari  bahan-bahan padat suspensi .Terutama air limbah rumah tangga, biasanya berwarna suram  seperti larutan sabun ,sedikit berbau , kadang kadang mengadung  sisa-sisa kertas ,berwarna  bekas cucian  beras dan sayur , bagian – bagian  tinja, dan sebagainya.
2.    Karakteristik kimiawi
Biasanya air buangan ini mengandung  cammpuran zat-zat kimia  anorgaik  yang bersal dari  penguraian tinja , urine dan sampah-sampah lainnya. OLeh sebab itu,pada umumnya bersifat  basah pada waktu  masih baru,dan cenderung ke asam  apabila sudah membusuk. Substansi organic dalam air buangan terdiri dari dua gabungan , yakni ;
a)    Gabungan yang mengandung nitrogen , misalnya : Urea,protein, amine, dan asam amino.
b)    Gabungan yang tak mengandung nitrogen , Misalnya lemak,sabun , dan karbohidrat ,termasuk selusosa.
3.    Karakteristik bakteriologis
Kandungan bakteri pathogen serta organisme golongan coli terdapat  juga dalam air limbah  tergantung darimana  sumbernya, namun keduanya  tidak berperan  dalam proses  pengolahan  air buangan.
E.    Dampak Pencemaran Air  limbah 
 a. Dampak Pencemaran Air  limbah    terhadap Lingkungan
1.    Dampak pencemaran air terhadap kesehatan manusia.
2.    Limbah cair berdampak pada kesehatan manusia. Pengaruh langsung terhadap kesehatan, umpamanya, tergantung sekali pada kualitas air yang terkontaminasi dalam hal ini berfungsi sebagai media penyalur ataupun penyebar penyakit.
3.    Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam :
1. Air sebagai media untuk hidup mikroba patogen
2. Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit
3. Jumlah air bersih yang tersedia tak cukup
4. Air sebagai media untuk hidup vector penyebar penyakit
4.    Dampak tehadap fungsi sungai.
5.    Adanya air limbah yang masuk ke dalam saluran drainase atau sungai akan mencemari air sungai tersebut. Pencemaran air mengakibatkan air sungai tidak lagi berfungsi sesuai peruntukkannya.
6.    Akibat dari pencemaran air adalah:
- Air tidak dapat dimanfaatkan sesuai peruntukkannya, dan jika dimanfaatkan maka diperlukan pengolahan khusus yang menyebabkan peningkatan biaya pengoperasian & pemeliharaan sungai.
- Air menjadi penyebab timbulnya penyakit..
b.   Dampak Pencemaran Air limbah  Terhadap Rantai Makanan.
          Rantai makanan dalam air akan terganggu akibat adanya pencemaran air. Dengan banyaknya zat pencemaran yang ada di dalam air, menyebabkan menurunnya kadar oksigen di dalam air tersebut. Beberapa jenis ikan maupun tumbuh-tumbuhan yang ada dalam air akan mati karena kekurangan oksigen. Demikian pula apabila zat pencemar tersebut beracun dan berbahaya, maupun terjadinya kenaikan suhu iar, beberapa jenis biota akan mati, sehingga keseimbangan rantai makanan terganggu. Disisi lain akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses pembersihan diri secara alamiah yang seharusnya dapat terjadi menjadi terhambat, atau dengan kata lain daya pembersih diri sungai sangat kecil..
D.    Cara  pegelolaan limbah
    Pengelolaan Limbah Cair Untuk Pengendalian Pencemaran Air
Sesuai dengan zat-zat  yang terkandung di dalam air limbah ini, maka air limbah yang tidak diolah terlebih dahulu akan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan manyarakat  dan lingkungan hidup antara lain :
a)    Menjadi transmisi atau media penyebaran  berbagai penyakit, terutama ; Kholera,thypus abdominalis, dysentri baciler.
b)    Menjadi media berkembang biaknya  mikroorganisme pathogen.
c)    Menjadi tempat-tempat  berkenbang biaknya nyamuk atau tempat  hidup larva nyanuk.
d)    Menimbulkan bau yang tidak enak serta pandangan yang tidak sedap.
e)    Merupakan sumber pencemaran air permukaan tanah , dan lingkungan hidup lainnya.
f)        Mengurangi produktifitas manusia, karena orang bekerja dengan  tidak nyaman  dan sebagainya.

Untuk mencegah  atau mengurangi  akibat-akibat buruk  tersebut di atas  diperlukan  kondisi, persyaratan  dan uapay-upaya sedemikian rupa sehingga air limbah  tersebut:
a)    Tidak mengakibatkan kontaminasi  terhadap  sumber air minum.
b)    Tidak mengakibatkan pencemaran terhadap  permukaan tanah.
c)    Tidak menyebabkan pencemaran atau  air untuk mandi, perikanan , air sungai, atau tempat – tempat rekreasi .
d)    Tidak dapat dihinggapi  serangga dan tikus dan tidak menjadi  tempat  berkembang biaknya berbagai  bibit penyakit dan vector.
e)    Tidak terbuka  kena udara  luar (jika tidak diolah) serta tidak dapat dicapai  oleh anak-anak.
f)    Baunya  tidak mengganggu.

Pengolahan/pembuangan  air limbah yang  dimaksudkan  untuk melindungi  lingkungan hidup terhadap  pencemaran air limbah  tersebut. Secara ilmiah sebenarnya lingkungan  menpunyai  daya dukung  yang cukup besar terhadap gangguan  yang timbul   karena pencemaran  air limbah tersebut. Namun demikian , alam tersebut mempunyai kemampuan yang terbatas  dalam daya dukungnya , sehinggga air limbah perlu diolah sebelum dibuang .Beberapa cara sederhana pengolahan  air buangan antara lain sebagai berikut :

a.    Dengan pengenceran (Disposal by dilution)
Air limnbah di buang kesungai , danau atau laut agar mendapat pengenceran.
Cara ini hanya dapat  dilaksanakan  di tempat-tempat yang banyak  air permukaannya..
Dengan cara ini air limbah akan mengalami purifikasi alami. Karena kontaminasi air permukaan  oleh bakteri  pathogen , larva dan telur cacing serta bibit penyakit lainnya yang berasal dari feses penderita maka di isyaratkan  ;
    Sungai atau danau itu airnya rtidak boleh di gunakan untuk keperluan lain.
    Airnya harus cukup banyak sehingga pengecerannya paling sedikit 30 – 40 kali.
    Airnya harus cukup mengandung O2 , artinya harus mengalir  sehingga tidak bau.

b.    Cesspool
Cesspool ini menyrupai sumur tapi gunanya untuk  pembuangan air limbah.
Dibuat pada tanah yang poreus (berpasir) agar air buangan mudah meresap ke dalam tanah.
Bagian atasnya ditembok agar tak tembus air.
Bila sudah penuh (+ 6 bulan ) lumpurnya diisap keluar atau sejak semula dibuat cesspool secara berangkai , sehingga bila yang satu  penuh , airnya akan mengalir ke cesspool berikutnya. Jarak dengan sumur 45 meter dan minimal 6 meter  dari fondasi rumah.



                 Bila lumpurnya sudsah penuh diisap keluar



c.    Seepage pit (sumur resapan)
Seepage  pit merupakan sumur tempat menerima air  limbah yang telah mengalami pengolahan dalam sistim lain, misalnya dari aqua – privy atau septic tank.
Didalam seepage pit ini airnya hanya tinggal mengalami peresapan saja ked a;am tanah.
Seepage pit dibuat pada tanah yang poreus.
Diameternya 1 – 2,5 meter, dalamnya 2,5 meter.
Lama pemakaian 6 – 10 tahun.

d.    Septik tank
Merupakan cara yang terbaik yang dianjurkan W.H.O tapi biayanya mahal , tekniknya mahal, tekniknya sukar dan memerlukan tanah yang luas.
Septik tank  terdiriv atas 4 bagian :
1)    Ruang pembusukan
2)    Ruang Lumpur
3)    Dosing chanber
4)    Bidang resapan.



Keterangan  gambar :

a.    Ruang pembusukan
b.    Ruang Lumpur
c.    Dosing chamber
d.    Bidang resapan

      e.  Sistim riool (Sewerage)
Sistem riool merupakan  cara pembuangan sewage dikota-kota dan selalu harus termasuk dalam rencana pembangunan kota.
Semua sewage baik dari rumah rumah  maupun dari perusahaan – perusahaan  dialirkan air hujan.
Kadang kadang menampung  pula kotoran dari lingkungan yang dialirkan  ke air hujan.
Bila sitem riool ini dipakai  pula untuk menampung air hujan disebut combined system : bila untuk menampung air  hujan dipisahkan  sisebut separated  system.
Di ujung kota agar tidak merugikan keperluan lain dibawah alirannya, misalnya: daerah peternakan,pertanian,  ataupun perikanan darat maka sewage yang dibuang ini masih perlu pengolahan.
Proses pengolahan yang dilakukan adalah  :
1.    Penyaringan (Screening)
Untuk penyaringan ini dipergunakan jalinan  kawat atau lempeng logam yang berlubang-lubang untuk  menangkap benda-benda  yang terapung di atas permukaan air misalnya : katu-kayu , kertas ataupun kain-kain rombeng.
2.    Pengendapan (Sedimentation)
Air limbah dialirkan ke dalam bak yang besar (sandtrap) sehingga alirannya menjadi lambat yang menyebabkan  Lumpur ataupun pasirnya mengendap.
3.    Proses biologis
Dalam hal ini dipergunakan mikroba-mikroba untuk memusnahkan at-zat organic yang terdapat  di dalam air limbah  baik secara aerob maupun an aerob.
4.    Disaring dengan saringan pasir (sand filter)
Kemudian sewage ini dalam alirannya dialirkan ke dalam saringan pasir (sand filter)
5.    Desinfeksi
Untuk membunuh mikroba-mikroba pathogen yang terdapat dalam air limbah .dilakukan  desinfeksi dengan kaporit (10 Kg/1 juta liter sewage)
6.    Pengenceran
7.    Akhirnya sewage ini dibuang ke sungai , danau, atau laut sehingga mengalami pengenceran.
Semua proses  pengolahan sewage (limbah) ini dilakukan dalam suatu instalasi khusus yang dibangun di ujung kota.








BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
    Air buangan / air limbah (sewage )  adalah   air yang tersisa dari  kegiatan manusia,baik kegiatan rumah tangga  maupun kegiatan lain seperti  industri , perhotelan , dan sebagainya.
    Adapun jenis-jenis limbah berdasarkan asalnya  dibedakan menjadi dua yaitu organik dan anorganik, sedangkan limbah berdasarkan sumbernya yaitu Air limbah  buangan yang bersumber dari rumah tangga (Domestic wastes water) berasal dari  pemukiman penduduk, Air limbah buangan industri (industrial wastes water), berasal dari berbagai  jenis industri,  dan Air limbah  buangan kotapraja ( municipal wastes water ) yaitu air buangan  yang berasal dari  daerah : perkantoran, perdagangan , hotel, restoran,  tempat-tempat umum ,tempat-tempat ibadah dsb.
    Karakteristik air  limbah  digolongkan menjadi dua yaitu :karakteristik fisik, , karakteristik kimiawi(Gabungan yang mengandung nitrogen dan Gabungan yang tak mengandung nitrogen )  dan Karakteristik bakteriologis .
    Pengolahan/pembuangan  air limbah yang  dimaksudkan  untuk melindungi  lingkungan hidup terhadap  pencemaran air limbah  tersebut. .Beberapa cara sederhana pengolahan  air buangan limbah  antara lain Dengan pengenceran (Disposal by dilution), Cesspool menyerupai sumur untuk  pembuangan air limbah, Seepage pit (sumur resapan), Septik tank,  dan Sistem riool (Sewerage).





DAFTAR PUSTAKA


Entjang Indang., Ilmu Kesehatan Masyarakat, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung: 1991

Notoatmojo Soekidjo, Ilmu Kesehatan Masyarakat, PT. Rineka Cipta, Jakarta: 1997.

Haryoto, Kusnoputranto, Pengantar Kesehatan Lingkungan, Bursa Buku FKM – UI. Jakarta, 1984

www.Pembuangan Limbah . com
Read More..

Senin, Oktober 12, 2009

Rumah Sehat

rumah Sehat..

nitip.. ini bwt tugas aja..

Rumah Sehat


Quantcast

Rumah pada dasarnya merupakan tempat hunian yang sangat penting bagi kehidupan setiap orang. Rumah tidak sekedar sebagai tempat untuk melepas lelah setelah bekerja seharian, namun didalamnya terkandung arti yang penting sebagai tempat untuk membangun kehidupan keluarga sehat dan sejahtera. Rumah yang sehat dan layak huni tidak harus berwujud rumah mewah dan besar namun rumah yang sederhana dapat juga menjadi rumah yang sehat dan layak dihuni Rumah sehat adalah kondisi fisik, kimia, biologi didalam rumah dan perumahan sehingga memungkinkan penghuni atau masyarakat memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Untuk menciptakan rumah sehat maka diperlukan perhatian terhadap beberapa aspek yang sangat berpengaruh, antara lain: rumah-sehat1
1. Sirkulasi udara yang baik.
2. Penerangan yang cukup.
3. Air bersih terpenuhi.
4. Pembuangan air limbah diatur dengan baik agar tidak menimbulkan pencemaran.
5. Bagian-bagian ruang seperti lantai dan dinding tidak lembab serta tidak terpengaruh pencemaran seperti bau, rembesan air kotor maupun udara kotor.

Persyaratan Kesehatan Rumah Tinggal menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 829/Menkes/SK/VII/1999 adalah sebagai berikut:
1. Bahan Bangunan
a. Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan zat-zat yang dapat membahayakan kesehatan, antara lain sebagai berikut :
· Debu Total tidak lebih dari 150 µg m3
· Asbes bebas tidak melebihi 0,5 fiber/m3/4jam
· Timah hitam tidak melebihi 300 mg/kg
b. Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme patogen.
2. Komponen dan penataan ruang rumah
Komponen rumah harus memenuhi persyaratan fisik dan biologis sebagai berikut:
a. Lantai kedap air dan mudah dibersihkan
b. Dinding
· Di ruang tidur, ruang keluarga dilengkapi dengan sarana ventilasi untuk pengaturan sirkulasi udara
· Di kamar mandi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah dibersihkan
c. Langit-langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan
d. Bumbung rumah yang memiliki tinggi 10 meter atau lebih harus­ dilengkapi dengan penangkal petir
e. Ruang di dalam rumah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, ruang tidur, ruang dapur, ruang mandi dan ruang bermain anak.
f. Ruang dapur harus dilengkapi dengan sarana pembuangan asap.
3. Pencahayaan
Pencahayaan alam atau buatan langsung atau tidak langsung dapat menerangi seluruh bagian ruangan minimal intensitasnya 60 lux dan tidak menyilaukan.
4. Kualitas Udara
Kualitas udara di dalam rumah tidak melebihi ketentuan sebagai berikut :
a. Suhu udara nyaman berkisar antara l8°C sampai 30°C
b. Kelembaban udara berkisar antara 40% sampai 70%
c. Konsentrasi gas SO2 tidak melebihi 0,10 ppm/24 jam
d. Pertukaran udara
e. Konsentrasi gas CO tidak melebihi 100 ppm/8jam
f. Konsentrasi gas formaldehide tidak melebihi 120 mg/m3
5. Ventilasi
Luas penghawaan atau ventilasi a1amiah yang permanen minimal 10% dari luas lantai.
6. Binatang penular penyakit
Tidak ada tikus bersarang di rumah.
7. Air
a. Tersedia air bersih dengan kapasitas minmal 60 lt/hari/orang
b. Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan air minum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
8. Tersediannya sarana penyimpanan makanan yang aman dan hygiene.
9. Limbah
a. Limbah cair berasal dari rumah, tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau dan tidak mencemari permukaan tanah.
b. Limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan bau, tidak menyebabkan pencemaran terhadap permukaan tanah dan air tanah.
10. Kepadatan hunian ruang tidur
Luas ruang tidur minimal 8m2 dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari dua orang tidur dalam satu ruang tidur, kecuali anak dibawah umur 5 tahun.
Masalah perumahan telah diatur dalam Undang-Undang pemerintahan tentang perumahan dan pemukiman No.4/l992 bab III pasal 5 ayat l yang berbunyi “Setiap warga negara mempunyai hak untuk menempati dan atau menikmati dan atau memiliki rumah yang layak dan lingkungan yang sehat, aman , serasi, dan teratur”
Bila dikaji lebih lanjut maka sudah sewajarnya seluruh lapisan masyarakat menempati rumah yang sehat dan layak huni. Rumah tidak cukup hanya sebagai tempat tinggal dan berlindung dari panas cuaca dan hujan, Rumah harus mempunyai fungsi sebagai :
1. Mencegah terjadinya penyakit
2. Mencegah terjadinya kecelakaan
3. Aman dan nyaman bagi penghuninya
4. Penurunan ketegangan jiwa dan sosial

Sumber:
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 829 Menkes SK/VII/1999 Tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan
Ditjen P2MPLM, Petunjuk Tentang Perumahan dan Lingkungan Serta Penggunaan Kartu Rumah, 1995.

Read More..

Makalah Perumahan Sehat

BAB I
PENDAHULUAN

    Rumah adalah salah satu persyaratan pokok  bagi kehidupan manusia. Rumah atau tempat tinggal manusia dari zaman ke zaman mengalami perkembangan. Pada zaman purba manusia betempat tinggal di gua-gua kemudian berkembang dengan mendirikan rumah tempat tinggal di bawah pohon. Sampai dengan abad modern ini manusia sudah membangun rumah bertingkat dan diperlengkapi dengan peralatan yang serba modern. Sejak zaman dahulu pula manusia telah mencoba mendesain rumahnya dengan ide mereka masing-masing yang dengan sendirinya berdasarkan kebudayaan masyarakat setempat  dan membangun rumah mereka dengan bahan yang ada.
    Rumah pada dasarnya merupakan tempat hunian yang sangat penting bagi kehidupan setiap orang. Rumah tidak sekedar sebagai tempat untuk melepas lelah setelah bekerja seharian, namun didalamnya terkandung arti yang penting sebagai tempat untuk membangun kehidupan keluarga sehat dan sejahtera. Rumah yang sehat dan layak huni tidak harus berwujud rumah mewah dan besar namun rumah yang sederhana dapat juga menjadi rumah yang sehat dan layak dihuni.
    Rumah sehat adalah kondisi fisik , kimia, biologi, didalam rumah dan perumahan sehingga memungkinkan penghuni atau masyarakat memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Untuk menciptakan rumah sehat, maka diperlukan perhatian terhadap beberapa aspek yang sangat berpengaruh , antara lain :
a)    Sirkulasi udara yang baik.
b)    Penerangan yang cukup.
c)    Air bersih terpenuhi.
d)    Pembuangan air limbah diatur dengan baik agar  tidak menimbulkan pencemaran.
e)    Bagian-bagian ruang seperti lantai dan dinding tidak lengkap serta tidak terpengaruh pencemaran seperti bau , remesan air kotor, maupun udara kotor.
BAB II
PEMBAHASAN


    Keadaan perumaahan adalah salah satu factor yang menentukan keadaan hygiene dan sanitasi lingkungan. Seperti yang dikemukakan WHO bahwa perumahan yang tidak cukup dan terlalu sempit mengakibatkan pula tingginya kejadian penyakit dalam masyarakat.
Rumah sehat yang diajukan oleh Winslow :
1)    Harus memenuhi kebutuhan fisiologis
2)    Harus memenuhi kebutuhan psikologis
3)    Harus dapat menghindarkan terjadinya kecelakaan
4)    Harus dapat menghindarkan terjadinya penyakit

1)    Memenuhi Kebutuhan Fisiologis
a.    Suhu Ruangan
Suhu ruangan harus dijaga agar jangan banyak berubah. Sebaiknya berkisar antara 18º– 20ºC. suhu ruanagn tergantung pada :
•    Suhu udara luar
•    Pergerakan udara
•    Kelembaban udara
•    Suhu benda-benda disekitarnya
Pada rumah-rumah modern, suhu ruangan ini dapat diatur dengan air-conditioning
b.    Harus cukup mendapat penerangan
    Harus cukup mendapatkan penerangan baik siang maupun malam hari. Yang ideal adalah penerangan listrik. Diusahakan agar ruangan-ruangan mendapatkan sinar matahari terutama pagi hari.


c.    Harus cukup mendapat pertukaran hawa (ventilasi)
Pertukaran hawa yang cukup menyebabkan hawa ruangan tetap segar (cukup mengandung oksigen). Untuk ini rumah-rumah harus mempunyai jendela. Luas jendela keseluruhan ±15% dari luas lantai. Susunan ruangan harus sedemikian rupa sehingga udar dapat mengalir bebas bila jendela dibuka.
d.    Harus cukup mempunyai isolasi suara
Dinding ruangan harus kedap suara, baik terhadap suara-suara yang berasal dari luar maupun dari dalam. Sebaiknya perumahan jauh dari sumber-sumber suara gaduh misalnya : pabrik, pasar, sekolah, lapangan terbang, stasion bus, stasion kereta api dan sebagainya.
 
2)    Memenuhi Kebutuhan Psikologis
a.    Keadaan rumah dan sekitarnya, cara pemenuhannya harus memenuhi rasa keindahan (aestetis) sehingga rumah tersebut menjadi pusat kesenagan rumah tangga yang sehat.
b.    Adanya jaminan kebebasan yang cukup, bagi setai anggota keluarga yang tinggal dirumah tersebut.
c.    Untuk tiap anggota keluarga, terutama yang mendekati dewasa harus mempunyai ruangan sendiri-sendiri sehingga privacynya tidak terganggu.
d.    Harus ada ruangan untuk menjalankan kehidupan keluarga dimana semua anggota keluarga dapat berkumpul.
e.    Harus ada ruangan untuk hidup bermasyarakat, jadi harus ada ruangan untuk menerima tamu.  

3)     Menghindarkan Terjadinya Kecelakaan
a.    Kontruksi rumah dan bahan-bahan bangunan harus kuat sehingga tidak mudah amrbuk.
b.    Sarana pencegaha terjadinya kecelakaan di sumur, kolam dan tempat-tempat lain terutama untuk anak-anak.
c.    Diusahakan agar tidak mudah terbakar.
d.     Adanya alat pemadam kebakaran terutama yang mempergunakan gas.
4)    Menghindarkan Terjadinya Penyakit
a.    Adanya sumber air yang sehat, cukup kualitas maupun kuantitasnya.
b.    Harus ada tempat pembuangan kotoran, sampah dan air limbah yang baik.
c.    Harus dapat mencegah perkembangbiakan vector penyakit seperti : nyamuk,lalat, tikus, dan sebagainya.
d.    Harus cukup luas. Luas kamar tidur  ±5 m2  per kapita  per luas lantai.

Hubungan Rumah Yang Terlalu Sempit Dan Kejadian Penyakit.
a)    Kebersihan udara
b)    Fasilitas dalam rumah untuk tiap orang akan berkurang
c)    Memudahkan terjadinya penularan penyakit
d)    Privacy dari tiap anggota keluarga terganggu


     Persyaratan Kesehatan Rumah Tinggal menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 826/ Menkes / SK/ VII/ 1999 adalah sebagai berikut :
1.    Bahan Bangunan
a.    Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan zat-zat yang membahayakan kesehatan antara lain sebagai berikut :
    Debu total tidak lebih dari 150 µg m3
    Asbes tidak tidak melebihi 0,5 fiber/m3/4 jam
    Timah hitam tidak melebihi 300 mg/ kg
b.    Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme pathogen.

2.    Komponen Dan Penataan Ruang Rumah
Komponen rumah harus memenuhi persyaratan fisik dan biologis sebagai berikut:
a)    Lantai kedap air dan mudah dibersihkan
b)    Dinding
    Di ruang tidur, ruang keluarga dilengkapi dengan sarana ventilasi untuk pengaturan sirkulasi udara
    Di kamar mandi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah dibersihkan
c)    Langit-langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan
d)    Bumbung rumah yang memiliki tinggi 10 meter atau lebih harus dilengkapi dengan penangkal petir
e)    Ruang di dalam rumah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, ruang tidur, ruang dapur, ruang mandi dan ruang bermain anak.
f)    Ruang dapur harus dilengkapi dengan sarana pembuangan asap.

3.    Pencahayaan
        Pencahayaan alam atau buatan langsung atau tidak langsung dapat menerangi seluruh bagian ruangan minimal intensitasnya 60 lux dan tidak menyilaukan.

4.    Kualitas Udara
Kualitas udara di dalam rumah tidak melebihi ketentuan sebagai berikut :
a. Suhu udara nyaman berkisar antara l8°C sampai 30°C
b. Kelembaban udara berkisar antara 40% sampai 70%
c. Konsentrasi gas SO2 tidak melebihi 0,10 ppm/24 jam
d. Pertukaran udara
e. Konsentrasi gas CO tidak melebihi 100 ppm/8jam
f.  Konsentrasi gas formaldehide tidak melebihi 120 mg/m3

5.    Ventilasi
Luas penghawaan atau ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% dari luas lantai.

6.    Binatang Penular Penyakit
Tidak ada tikus bersarang di rumah.
7.    Air
a. Tersedia air bersih dengan kapasitas minmal 60 lt/hari/orang
b. Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan air minum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

8.    Tersedianya  sarana penyimpanan makanan yang aman dan hygiene.

9.    Limbah
a.    Limbah cair berasal dari rumah, tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau dan tidak mencemari permukaan tanah.
b.    Limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan bau, tidak menyebabkan pencemaran terhadap permukaan tanah dan air tanah.

10.    Kepadatan Hunian Ruang Tidur
Luas ruang tidur minimal 8m2 dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari dua orang tidur dalam satu ruang tidur, kecuali anak dibawah umur 5 tahun. Masalah perumahan telah diatur dalam Undang-Undang pemerintahan tentang perumahan dan pemukiman No.4/l992 bab III pasal 5 ayat l yang berbunyi “Setiap warga negara mempunyai hak untuk menempati dan atau menikmati dan atau memiliki rumah yang layak dan lingkungan yang sehat, aman , serasi, dan teratur”
Bila dikaji lebih lanjut maka sudah sewajarnya seluruh lapisan masyarakat menempati rumah yang sehat dan layak huni. Rumah tidak cukup hanya sebagai tempat tinggal dan berlindung dari panas cuaca dan hujan, Rumah harus mempunyai fungsi sebagai :
1. Mencegah terjadinya penyakit
2. Mencegah terjadinya kecelakaan
3. Aman dan nyaman bagi penghuninya
4. Penurunan ketegangan jiwa dan sosial


    10 patokan rumah ekologis merupakan prinsip dasar dalam perencanaan rumah sehat yang berkesinambungan serta pembangunan berkelanjutan di daerah tropis. Patokan tersebut didasarkan pada dua seminar dan lokakarya internasional tentang  arsitektur ekologis dan lingkungan di daerah tropis pada tahun 2000 dan 2005, serta 25 asas tentang Baubiologie (lihat: Schneider, Anton. Gesünder Wohnen durch biologisches Bauen. Neubeuren 1982).
    Dalam rangka menuju masa depan yang terpelihara dan alam lestari, maka planet bumi ini harus dirawat dengan lebih seksama, dan rumah yang dibangun seharusnya ekologis. Kebutuhan atas perkembangan berkelanjutan belum pernah se penting seperti sekarang. Pengaruh perabadan manusia cenderung merusak lingkungan sebagai dasar kehidupannya.
    Berdasarkan pertimbangan tersebut, tim dari lembaga pendidikan lingkungan, manusia, dan bangunan menyusun 10 patokan ini sebagai standar rumah ekologis yang sehat.
1. Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau
        Kualitas taman dan hutan kota yang luasnya minimal 20% dari wilayah kota, dengan jarak dari perumahan sebaiknya tidak melebihi 300 m, serta utilitas dan banyaknya taman merupakan tujuan pokok tata kota kontemporer. Alun-alun sebagai taman/ hutan kota merupakan ruang beraneka-ragam yang sangat mempengaruhi kualitas kehidupan dalam kota. Letak dan pengaturan penghijauan dalam tata-kota menentukan ciri-khas kota tersebut. Di wilayah kota lama sering terjadi kekurangan lahan hijau seperti jaringan penghubung (biotop interconnection) dengan penghijauan berbentuk bahu jalan yang ditanami dengan pohon peneduh dan semak belukar. Penghijauan di lingkungan kota akan meningkatkan kualitas kehidupan dalam kota dengan produksi oksigennya yang mendukung kehidupan sehat bagi manusia, mengurangi pencemaran udara, serta meningkatkan kualitas iklim mikro. Air hujan yang turun diserap oleh tanah, dan kemudian menguap kembali, dengan demikian, tanaman ikut mengelola air hujan dan melindungi lereng gunung terhadap tanah longsor.
  Hasil tumbuh-tumbuhan sebagai peningkat kualitas lingkungan kota ;
~    Hasil 1 pohon berumur± 100 tahun Tumbuh tumbuhan seluas 1 hektar Produksi oksigen 1.7 kg/jam 600 kg/hari.
~    Penerimaan karbon dioksida 2.35 kg/jam 900 kg/hari Pengikat zat arang 6 ton –
~    Penyaringan debu - sampai 85%
~    Penguapan air 500 liter/hari –
~    Penurunan suhu - sampai 4 °C
    sumber: Böhme, Gerhard et al. Grün hilft sparen. Bonn 1985. halaman 5

2. Memilih tapak bangunan yang bebas gangguan geo-biologis
    Pengembangan dalam ilmu pengetahuan alam dan ilmu nuklir menghasilkan pengertian baru, bahwa, selain yang bersifat nyata, ada juga yang bersifat mental (imaterial). Planck, Heisenberg, Lovelock, dan peneliti yang lain membuktikan bahwa setiap materi juga mengandung semacam kesadaran. Manusia merupakan penengah di antara akal dan materi, karena ia menjadi satu-satunya makhluk yang memiliki badan material dan kerohanian. Dengan demikian manusia juga selalu mampu berkomunikasi dengan benda-benda yang tidak dapat ditangkap dengan pancainderanya. Bumi kita terkelilingi oleh pengaruh gaya yang terbentuk dan teratur secara geometris. Gaya misterius tersebut menjelma menjadi ruang hidup berkisi-kisi yang dapat kita rasakan. Jaringan garis-garis yang berkisi-kisi ini sangat teratur secara tata jenjang yang berarti garis-garis tersebut berbeda dalam mutu, radiasi, kelompok, dan garis tengahnya sebagai berikut:
A.    Jaringan Hartmann (ditemukan oleh dr. Ernst Hartman pada tahun 1951) berorientasi utara-selatan dan timur-barat dengan garis pengaruh selebar 15-25 cm dengan mata jalah (lubang/jarak antar garis) 2.0-3.0 m.Jaringan Curry (ditemukan oleh dr. Manfred Curry pada tahun 1955) berorientasi miring terhadap jaringan Hartmann dengan garis pengaruh selebar 50 cm dengan mata jalanya 3.5-7.0 m. Ukuran jaringan masing-masing bisa berbeda tergantung pada pengaruh lingkungan, dislokasi geologis, atau menurut letaknya pada bumi (garis lintang) dan sebagainya secara dinamis. Jaringan Hartmann Jaringan Curry yang saling melingkupi.
B.     Aliran air di bawah tanah membangkitkan medan elektromagnetis karena muatan listrik yang berbeda pada molekul air dan molekul tanah.
C.    Patahan dan dislokasi geologis adalah dislokasi dalam kerak bumi ke arah horizontal maupun vertikal yang mengakibatkan perubahan radiasi teristis. Biasanya patahan atau dislokasi geologis memiliki radioaktivitas (radiasi _) lebih tinggi. Jika dalam dislokasi geologis tersebut terjadi aliran air maka timbul juga medan elektromagnetis. Radiasi teknik sering juga dinamakan technics atau radiasi buatan, radiasi ini juga mengakibatkan gangguan kesehatan tertentu, walaupun sebenarnya tidak masuk ilmu geomansi. Radiasi teknik terdapat pada instalasi listrik, penyinaran gelombang radio, tv, dan radar yang akan dibedakan antara medan listrik dan medan magnetis.
D.    Medan listrik buatan terdapat dimana ada kabel listrik yang disambung dengan pembangkit listrik, tetapi tidak disambung dengan pemakai (lampu dsb.). Medan listrik dapat dibuktikan sampai dengan jarak 18.0 m dari kabel tersebut, walaupun tidak ada listrik yang mengalir, medan listrik masih ada.
E.    Medan magnetis buatan terjadi sesudah pemakai tersebut disambung (misalnya, lampu menyala). Sekarang listrik mengalir dalam kabel satu dari pembangkit ke arah pemakai dan dalam kabel kedua kembali dari pemakai ke pembangkit. Medan magnetis pada kabel listrik biasa dapat dibuktikan hanya pada jarak sekitar 1.0 m, akan tetapi setiap kumparan dalam peralatan listrik mengakibatkan medan magnetis yang kuat. Listrik yang mengalir mengakibatkan medan magnetis.
F.    Medan magnetis buatan statis akan timbul dalam hubungan dengan bahan sintetik seperti kain, pelapis lantai vinil, mebel (spring bed) atau korden yang menghasilkan tegangan. Kemudian oleh muatan listrik yang dipisahkan dalam bahan sintetik tersebut maka berakibat ada sentakan listrik pada saat memegang bahan logam seperti pegangan pintu dan sebagainya. Oleh karena akibat konsentrasi ion dalam udara rendah, maka akan berakibat mempengaruhi kesehatan manusia secara negatif.
    Guna menghindari pengaruh negatif oleh radiasi technik tersebut di atas, maka didalam rumah sehat sebaiknya diperhatikan hal-hal berikut:
    sejauh mungkin menggunakan lampu pijar daripada tabung fluoresensi
    semua instalasi listrik dilengkapi tiga kawat (pembawa arus, netral, pembumian)
    menghindari penggunaan spring bed karena per baja dapat menyalurkan medan elektromagnetis kepada orang yang tidur di atasnya
    mencabut steker semua alat listrik pada stopkontak, menghindari keadaan standby
    memilih monitor LCD sebagai layar computer/tv
    menghalangi anak dan remaja menggunakan telefon genggam (hand phone), juga  orang dewasa sebaiknya menggunakannya sesedikit mungkin.
    Denah kamar tidur dengan persimpangan aliran air di bawah tanah dan patahan geologis, dan persimpangan jaringan Hartmann (tanpa perhatian pada jaringan Curry) yang mempengaruhi kesehatan orang yang sedang tidur.

3. Menggunakan bahan bangunan alamiah
    Perkembangan pembangunan dewasa ini ditandai dengan peningkatan macam-macam bahan bangunan dan munculnya bahan bangunan baru. Keadaan tersebut memungkinkan berbagai ragam alternatif pemilihan bahan bangunan guna mengkonstruksikan gedung. Maraknya penemuan bahan bangunan baru juga ditandai dengan kesadaran terhadap ekologi lingkungan dan fisika bangunan. Membangun berarti suatu usaha untuk menghemat energi dan sumber daya alam. Teknologi bangunan yang baru menuntut para ahli supaya mereka terbuka terhadap perkembangan tersebut, karena tidak jarang teknologi baru menyimpang dari cara pertukangan tradisional. Kajian ilmu bahan bangunan yang cukup sederhana dan formal selama ini kiranya perlu diubah sesuai dengan pandangan pembangunan yang menyeluruh. rantai bahan bangunan Ilmu bahan bangunan biasanya menggolongkan bahan bangunan sebagai berikut:
    Golongan Bahan bangunan Contoh bahan
    Bahan bangunan alam
~    anorganik: batu alam, tanah liat, tras dsb. batu kali, kerikil, pasir, kapur, tras
~    organik: kayu, bambu, dedaunan, serat, rumput dsb. bermacam-maacam kayu, bambu, rumbia, jiuk, alang-alang
    Bahan bangunan buatan
~    bahan yang dibakar batu merah, genting
~    bahan yang dilebur kaca
~    bahan yang dikempa/diperes conblock, batako
~    bahan kimia dan petrokimia plastik, bitumen, kertas, cat
    Bahan bangunan logam
~    logam mulia emas, perak
~    logam setengah mulia air raksa, nikel, kobalt
~    logam besi besi, baja
~    logam non-besi aluminium, kuningan, perunggu
    Bahan bangunan alam yang tradisional seperti batu alam, kayu, bambu, tanah liat, dan sebagainya tidak mengandung zat kimia yang mengganggu kesehatan.
    Lain halnya dengan bahan bangunan modern seperti tegel keramik, pipa plastik, cat-cat yang beraneka macam warnanya, perekat, dan sebagainya.


4. Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan

    Bangunan sebaiknya dibuat secara terbuka dengan jarak yang cukup di antara bangunan tersebut agar gerak udara terjamin. Orientasi bangunan ditempatkan di antara lintasan matahari dan angin. Sebagai kompromi letak gedung berarah antara timur ke barat, dan yang terletak tegak lurus terhadap arah angin. Gedung sebaiknya berbentuk persegi panjang sehingga menguntungkan bagi penerapan ventilasi silang. Letak gedung terhadap sinar matahari yang. Letak gedung terhadap arah angin yang paling menguntungkan bila memilih arah dari menguntungkan bila memilihi arah tegak lurus timur ke barat terhadap arah angin itu. Ruang di sekitar bangunan sebaiknya dilengkapi pohon peneduh tanpa mengganggu gerak udara.
    Pembentukan gedung memanfaatkan segala sesuatu yang dapat menurunkan suhu dan perlindungan terhadap sinar panas matahari sehingga ruang di dalamnya menjadi nyaman. Gedung sebaiknya dilengkapi dengan atap sengkuap yang luas dan tingginya tidak melebihi 3 lantai agar tidak merugikan gedung tetangga. Pada organisasi denah perlu diperhatikan, bahwa ruang-ruang tidak selalu dapat diatur secara optimal, sehingga harus diperhatikan juga orientasi jendela terhadap matahari (kamar tidur tidak menghadap be barat). Ruang yang mengakibatkan tambahan panas (dapur) sebaiknya dipisahkan sedikit dari rumah. Ruang yang menambah kelembapan (kamar mandi, ruang cuci) harus direncanakan dengan penyegaran udara yang baik dan pertukaran udara yang tinggi sehingga tidak akan tumbuh cendawan kelabu.
    Atap sebaiknya berbentuk pelana sederhana (tanpa jurai luar dan dalam) sehingga mudah dibuat rapat air hujan dengan atap sengkuap yang luas. Atap yang paling bagus menahan panas adalah atap dengan ruang atap yang penghawaannya berfungsi baik, atau atap bertanaman yang dapat meresapkan air hujan maupun mengatur iklim ruang dalam. Atap pelana dengan langit-langit Atap pelana dengan langit-langit. Atap pelana bertanaman tanpa ruang datar dan ruang atap berventilasi miring dan celah kasau berventilasi ang atap dan celah berventilasi

5. Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air
    Hampir setiap bahan bangunan dapat menyalurkan dan menyimpan kelembapan dalam bentuk air maupun uap. Kemampuan ini tergantung terutama pada struktur pori-pori (jenis, bentuk, dan ukuran pori tersebut). Selanjutnya harus dibedakan antara bahan bangunan yang mengisap air (higroskopis) dan yang menolak air.
Bahan bangunan yang berpori dapat mengisap air dengan berbagai cara:
•    Penggolongan bermacam-macam ruang pori. Air dalam bermacam keadaan dalam ruang pori. Makin kecil pori-pori bahan bangunan makin besar daya mengisap air, dan makin besar pori-pori makin mudah dapat diisi dengan air. Hal ini berarti bahwa air bias masuk ke dalam bahan bangunan melalui gravitasi (misalnya oleh atap yang bocor), oleh tekanan angin (misalnya pada tepi dinding atau atap yang terekena angin kencang), oleh kapilaritas (pada retak plesteran dinding atau kelembapan tanah yang melalui trasraam yang tidak kedap air).
•    Bahan bangunan yang higroskopis (misalnya batu merah) kadang-kadang dapat mengikat banyak air. Satu m2 dinding batu merah yang diplester kedua sisinya mengikat rata-rata 66 liter air.
        Jumlah air yang digunakan untuk membangun sebuah rumah biasa (seluas 36 m2) ialah sekitar 28'000 liter yang harus menguap sebelum rumah tersebut dapat dianggap kering dan sehat untuk dihuni. Waktu penguapan air tersebut tergantung pada cara membangun, iklim, ventilasi, dan kelembapan udara setempat. Sebagai angka perkiraan dasar dapat dianggap akan dibutuhkan waktu selama 4 bulan. Kelebihan kelembapan apapun dalam iklim tropis lembap, akan menumbuhkan cendawan kelabu (aspergillus) yang mempengaruhi kesehatan penghuni karena mengakibatkan alergi bronkitis dan asma.

6. Menghindari kelembapan tanah yang naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering
Kelembapan tanah yang naik ke dalam konstruksi bangunan merupakan permasalahan besar di Indonesia dengan iklim tropis lembapnya, karena lapisan yang kedap air tidak ada. Sebaiknya lapisan kedap air diletakkan di antara sloof dan kaki dinding (trasraam) sebagai berikut:
a)    Trasraam lapisan aspal (atau kertas aspal) dapat digunakan di atas sloof beton bertulang (sloof harus kering, berumur minimum 14 hari) atau dibawah sloof konstruksi kayu (di atas lapisan mortar yang datar dan yang menutupi fondasi batu kali). Lapisan aspal setebal ± 2 mm, dapat dibuat dengan cara mengecat 2-3 kali dengan aspal panas (yang cair).
b)    Karet trasraam (lembaran dari karet atau PE) dipotong sesuai dengan lebar sloof dan dipasang diatas sloof tersebut. Setiap sambungan karet trasraam harus tumpang tindih minimum 10 cm. Pada angker dan sambungan tulangan kolom praktis, karet trasraam harus dilubangi sesuai dengan garis tengah besi angkur sehingga lapisan tetap kedap air. Lapisan kedap air (trasraam) sebagai Lapisan kedap air (trasraam) pada kaki dinding tumpuan balok lantai batu bata
c)    Trasraam seng papak. Seng yang dipilih adalah seng yang tahan karat, misalnya seng galvanisir dengan tebal (minimum BWG 24) sehingga juga mempunyai keuntungan mencegah rayap.
Kelembapan tanah yang naik juga mengakibatkan masalah pada lapisan dinding. Lapisan dengan cat dapat menimbulkan kesulitan yang mirip dengan plesteran dinding yang kedap air. Jika trasraam tidak kedap maka kelembapan naik sampai kuda-kuda atap. Cat sintetik bersifat agak kedap air dan memungkinkan saluran air sebanyak 2-9 g/m2h saja, sedangkan cat perekat atau cat kapur mengizinkan 15-17 g/m2h tembus. Kelembapan tanah menembus Turap yang kedap air. Kelem- Cat dinding yang kedap air. Kelemtrasraam yang tidak kedap air bapan tanah naik sampai kon- bapan dalam dinding mengakibat struksi atap kan cat mengelupas.

7. Mempertimbangkan kesinambungan pada struktur dan masa pakai bagian gedung yang menerima beban dan yang membagi saja
    Hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan akan mempengaruhi pilihan struktur dan penggunaan bahan bangunan. Bahan bangunan apapun yang dipilih sebagai bagian struktur (sebaiknya tahan minimal 60 tahun), bagian sekunder, atau bagian perlengkapan/utilitas yang tahan hanya sekitar 5-20 tahun selalu harus dipertimbangkan masa pakainya (life span). Desain struktur yang berkesinambungan (lihat: Steiger, Peter. Bauen mit dem Sonnen-Zeit-Mass. Karlsruhe 1988. hlm. 17+35) selalu mempertimbangkan masa pakai dan masalah perawatan.
    Daya tahan masing-masing bagian bangunan. Kebutuhan pemeliharaan dan perbaikan selama 60 tahun (daya tahan bagian struktur gedung) Alokasi biaya pembangunan, pemeliharaan, dan perbaikan selama 60 tahun Penggantian bagian bangunan yang aus membutuhkan bahan baku dan energi yang sebenarnya dapat dihemat baik secara ekonomis maupun ekologis. Penggantian tersebut selalu harus dapat dilakukan tanpa merugikan bagian bangunan yang lain. Pada setiap penggunaan bahan bangunan harus dipertimbangkan ciri khas berikut:
    kemampuan tahan lama bagian bangunan tersebut;
    kapan bagian bangunan harus diganti karena rusak atau perkembangan teknologi; atau
    kemampuan tahan lama non fisik (tidak laku lagi, membosankan).

8. Mempertimbangkan bentuk/proporsi ruang berdasarkan aturan harmonis
    Pengertian proporsi adalah masalah yang selalu dipersoalkan dalam perencanaan arsitektur sebagai prinsip keselarasan dan estetika. Proporsi dan keselarasan (harmoni) bersama-sama dapat menentukan bentuk arsitektur. Oleh karena itu, semua buku arsitektur kuno mengandung ilmu proporsi. Pengertian proporsi dapat dianggap dalam bentuk proporsi bidang maupun bentuk proporsi ruang seperti sudah ditentukan oleh Pythagoras dan penganutnya. Musik mulai menjelma sebagai tegangan di antara yang dapat didengar dan yang tidak dapat didengar. Pythagoras membayangkan bahwa pola nada mirip dengan bentuk ruang (proporsi). Berdasarkan kenyataan tersebut, dimensi yang dapat diukur dan yang dapat dilihat dapat diperbandingkan dengan nada (lihat: van der Maas, Jan. Das Monochord. Bern 1985, hlm. 6-8).

9.    Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak mencemari lingkungan maupun membutuhkan energi yang berlebihan
        Seperti telah diuraikan, bahan bangunan selalu membutuhkan sumber alam dan energi tidak terbarukan. Oleh karena itu bahan bangunan harus dipilih dengan saksama dan kebutuhan energi tersebut, kerusakan yang eksploitasinya berakibat pada alam, pembuangan yang mencemari tanah, serta rantai bahan secara holistis harus dipertimbangkan. Masalah padatnya penduduk dan ketidakpedulian terhadap lingkungan alam mengakibatkan kemerosotan dan kerusakan lingkungan alam kita yang makin parah. Berhubungan dengan butir-butir di atas yang sudah diuraikan, maka para perencana harus bertanggungjawab terhadap kerusakan alam baik oleh kegiatan pembangunan maupun oleh penggunaan energi yang tidak dapat diperbarui. Kebebasan untuk memilih dan tugas untuk merawat dunia ini dengan penuh rasa tanggungjawab dan secara berkesinambungan adalah dasar etika lingkungan. Selama agama-agama belum mampu atau enggan memikul tanggungjawab etika lingkungan, maka etika lingkungan merupakan tuntutan umum. Etika lingkungan dapat dituangkan dalam satu kalimat saja

10. Menjamin bahwa pembangunan berkelanjutan dapat diterapkan secara luas sehingga tidak mengakibatkan efek samping yang merugikan
Pembangunan berkelanjutan tercapai dengan perhatian pada sembilan patokan rumah ekologis sebagai rumah sehat tersebut di atas. Dengan perhatian khusus pada etika lingkungan masalah efek samping yang merugikan tetangga atau manusia yang lain dapat dihindarkan. Pertanggungjawaban setiap manusia terhadap lingkungan serta pengaruh pembangunan berkelanjutan dapat diukur dengan jejak ekologis (ecological footprint). Jejak ekologis tersebut mengukur kebutuhan bahan baku alam yang digunakan oleh setiap bangsa dan setiap orang (lihat: http://www.panda.org/ downloads/general/lpr2004.pdf). Jejak ekologis menghitung luasnya tanah subur, air tawar, lautan, dan banyaknya energi yang tidak terbarukan dan yang dibutuhkan manusia untuk memenuhi kebutuhan atas pangan, sandang, papan, serta mobilitas. Jejak ekologis dari semua penduduk bumi pada saat ini mencapai 2.2 hektar, sedangkan luasnya lahan subur di dunia mencapai 1.8 hektar per orang. Hal ini berarti bahwa cara kehidupan masa kini telah melebihi kemampuan bumi dan mengancam keberlanjutan kehidupan pada planet ini. Mempertimbangkan etika lingkungan dan jejak ekologis menggambarkan tanggung jawab kita sebagai arsitek dan perencana. Membangun secara ekologis dan sehat akan menarik perhatian orang yang mengaguminya dan mulai meniru pada semua lapisan masyarakat.

BAB  III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Rumah sehat adalah kondisi fisik , kimia, biologi, didalam rumah dan perumahan sehingga memungkinkan penghuni atau masyarakat memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Untuk menciptakan rumah sehat, maka diperlukan perhatian terhadap beberapa aspek yang sangat berpengaruh , antara lain :
a)    Sirkulasi udara yang baik.
b)    Penerangan yang cukup.
c)    Air bersih terpenuhi.
d)    Pembuangan air limbah diatur dengan baik agar  tidak menimbulkan pencemaran.
e)    Bagian-bagian ruang seperti lantai dan dinding tidak lengkap serta tidak terpengaruh pencemaran seperti bau , remesan air kotor, maupun udara kotor.



B.    SARAN
Kami  selaku tim penyusun makalah  ini menyadari sepenuhnya, bahwa  makalah “Perumahan Sehat  ”  ini masih jauh dari kesempurnaan yang diharapkan. Oleh sebab itu, diperlukan kritik dan saran yang membangun dari si pembaca, dalam penyempurnaan makalah  kami ini.



DAFTAR PUSTAKA

    Entjah, Indan : Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung. Citra Aditya Bakti. 1991.
    Lubis,  Pandapotan :  Perumahan Sehat. Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan RI . Jakarta. 1989.
     (lihat: http://www.panda.org/ downloads/general/lpr2004.pdf)
Read More..

Selasa, Oktober 06, 2009

hmmmmmmmmm


Cara Memperbaiki USB flashDisk yang tidak terdeteksi

Kalo teman-teman pernah kena masalah USB nya tidak terdeteksi oleh komputer alias tidak bisa dibuka di my computer, ini ada salah satu cara untuk bisa di buka kembali.
Logika secara umum :
Flash disk tidak terdeteksi mungkin dikarenakan driver FDD tidak sesuai dengan OS yang dipakai, terdapat crash system fat pada flash disk tersebut dan kemungkinan terakhir flash disk anda rusak total. Adapaun untuk penanganan dini memperbaikinya sbb.

Oke, singkat saja..
Buka Command prompt, start->run->”cmd”
masuk ke drive USB, misal : e: / f: / g:
ketik : chkdsk /f –> kenapa /f ? search di cmd, ‘help chkdsk’
Pilih yes(y) untuk melakukan proses checkdisk setelah kompi di restart
Lakukan restart PC, biarkan proses berlangsung setelah winlogon
Apabila cmd tidak bisa masuk ke dalam drive usb tersebut, hal diatas masih bisa dilakukan dari drive manapun, dengan perintah : chkdsk (:e/f/g drive usb) [/…]
Semoga USB flasdisk yang tadinya tidak bisa dibuka, kini bisa dibuka kembali
Flash Disk mengalami Write Protect
Masuk ke DOS Prompt Windows XP dan ketik CHKDSK /F Drive letter : (chkdsk /f v
Selesai memeriksa dari Check Disk (CHKDSK), coba anda buang file yang ada pada Flash Disk dengan perintah Del drive letter:*.*. Contoh pada perintah membuang file dari Flash Disk di drive V: adalah DEL V:*.*
Sekali lagi anda coba format dengan perintah Dos Promt. Format V:
Atau gunakan cara melalui Computer Management dan lihat volume drive V, dan anda coba format. Bila masih terdapat pesan error lakukan boot pada computer


Semoga Bermanfa'at

Read More..

Senin, Oktober 05, 2009

kolitiss



koLitis ULseratif....

Gangguan saluran cerna adalah salah satu masalah yang sering kita dijumpai dimasyarakat. Diantaranya banyaknya penyakit tersebut gejala keluarnya feses berdarah, berlendir dan bernanah juga sering didapat

jika hal tersebut terjadi mungkin yang dialami adalah kolitis ulseratif.
mungkin info dibawah ini dapat sedikit menjelaskannya..

apa sih kolitis ulseratif itu ?
Kolitis Ulserativa merupakan suatu penyakit menahun, dimana usus besar mengalami peradangan dan luka, yang menyebabkan diare berdarah, berlendir, bernanah, kram perut dan demam. Colitis ulseratif biasa menyerang pada usia 15-35 tahun, tetapi dapat juga menyerang usia diatas 50 tahun


Penyebab nya apa aja ya?

Penyebab penyakit ini tidak diketahui, namun faktor keturunan dan respon sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif di usus, diduga berperan dalam terjadinya kolitis ulserativa. Selain itu ada juga beberapa fakor yang dicurigai menjadi penyebab terjadinya colitis ulseratif diantaranya adalah : hipersensitifitas terhadap factor lingkungan dan makanan, interaksi imun tubuh dan bakteri yang tidak berhasil (awal dari terbentuknya ulkus), pernah mengalami perbaikan pembuluh darah, dan stress.


Patofisiologis
Pada kondisi yang fisiologis system imun pada kolon melindungi mukosa kolon dari gesekan dengan feses saat akan defekasi, tetapi karena aktifitas imun yang berlebihan pada colitis maka system imunnya malah menyerang sel-sel dikolon sehingga menyebabkan terjadi ulkus
Ulkus terjadi di sepanjang permukaan dalam (mukosa) kolon atau rectum yang menyebabkan darah keluar bersama feses. Darah yang keluar biasanya bewarna merah, karena darah ini tidak masuk dalam proses pencernaan tetapi darah yang berasal dari pembuluh darah didaerah kolon yang rusak akibat ulkus. Selain itu ulkus yang lama ini kemudian akan menyebabkan peradangan menahun sehingga terbentuk pula nanah (pus).
Ulkus dapat terjadi pada semua bagian kolon baik, pada sekum, kolon ascenden, kolon transversum maupun kolon sigmoid.

A ulkus pada cekum C uklus pada kolon transversum
B ulkus pada kolon ascenden D ulkus pada kolon sigoid

Berdasarkan daerah yang terinfeksi kolitis ulseratif dapat dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu :
Area yang terinfeksi
Name
Rectum
Ulcerative proctitis
Left side of the colon
Limited, or distal, colitis
Entire colon
Universal, or Pancolitis

Akibat ulkus yang menahun maka terjadilah perubahan bentuk pada kolon baik secara mikroskopik ataupun makroskopik,

Gejala yang sering timbul pada penyakit colitis ulseratif ini adalah :


  1. Nyeri perut





  2. Diare berdarah,berlendir dan bernanah





  1. Anemia





  2. Turunnya berat badan



Gejala yang timbul ini hampir sama dengan penyakit Chron karena itu sering sekali orang mengira penyakit ini adalah penyakit chron, tetapi jika kita lebih teliti maka banyak perbedaan yang terlihat, seperti yang tercantum pada tabel




Symptoms of Inflammatory Bowel Disease
Gejala
Ulcerative Colitis (UC)
Crohn's Disease (CD)
Diarrhea
Diare yang rekuren sangat sering dan selalu disertai mukus
Diare rekuren jarang dijumpai
Rectal bleeding
Darah juga selalu ada dalam feses
Kadang-kadag ada darah dalam feses.
Constipation
Jarang terjadi
Selalu terjadi konstipasi.
Fever
Bias terjadi apabila sudah parah.
Selalu tejadi walapun kenaikan suhu tidak terlalu tinggi, tetapi jika sudah mengalammi komlikasi maka akan lebih meninggi
Loss of appetite, weight loss,
Terjadi jika pnyakit sudah memasui tahap yang parah
Umum dijumpi penurunan sekitar 10-20% dari berat normal.
Abnormal defecation: Increased frequency, a feeling of incomplete evacuation, and tenesmus .
Gejala pada tahap mild or severe.
Terjadi disetiap tahap
Anal ulcers and fistulas: (channels that can burrow between organs, loops of the intestine, or between the intestines and skin).
Hamper tidak pernah ditemukan
Merupakan gejala awal


Diagnosanya ...

Untuk mengetahui pasti diagnose penyakit ini adalah dengan cara melakukan beberapa test.


  • Tes pertama yang dilakukan adalah anamnesis dan pemeriksaaan fisik tentunya, pada pemeriksaan fisik , periksalah kekauan dari otot-otot abdominal kemudian perhatikan



Apakah pasien demam dan dehirasi jika ya, kemungkinan pasien mengalami gejala awal ulkus


  • Pemeriksaan feses (berdarah, lender dan nanah)





  • Pada pemeriksaan laboratorium terlihat anemic dan malnutrisi





  • Sigmoidoskopi, cara yang paling baik yaitu dengan cara memasukan kamera kedalam saluran cerna, dan tampaklah bagian mana yang telah menganai ulkus



Pengobatan yang bisa dilakukan
Pengobatan ditujukan untuk mengendalikan peradangan, mengurangi gejala dan mengganti cairan dan zat gizi yang hilang.Penderita sebaiknya menghindari buah dan sayuran mentah untuk mengurangi cedera fisik pada lapisan usus besar yang meradang. Diet bebas susu bisa mengurangi gejala. Penambahan zat besi bisa menyembuhkan anemia yang disebabkan oleh hilangnya darah dalam tinja.
Obat-obatan seperti :


  • dosis kecil loperamide atau difenoksilat, diberikan pada diare yang relatif ringan.





  • Untuk diare yang lebih berat, mungkin dibutuhkan dosis yang lebih besar dari difenoksilat atau opium yang dilarutkan dalam alkohol, loperamide atau codein.





  • Pada kasus-kasus yang berat, pemberian obat-obat anti-diare ini harus diawasi secara ketat, untuk menghindari terjadinya megakolon toksik.





  • Sulfasalazine, olsalazine atau mesalamine sering digunakan untuk mengurangi peradangan pada kolitis ulserativa dan untuk mencegah timbulnya gejala.



Obat-obatan ini biasanya diminum namun bisa juga diberikan sebagai enema (cairan yang disuntikkan ke dalam usus) atau supositoria (obat yang dimasukkan melalui dubur).
Penderita dengan kolitis berat menengah yang tidak menjalani perawatan rumah sakit, biasanya mendapatkan kortikosteroid per-oral (melalui mulut), seperti prednisone.
Prednisone dosis tinggi sering memicu proses penyembuhan. Setelah prednisone mengendalikan peradangannya, sering diberikan sulfasalazine, olsalazine atau mesalamine.
Secara bertahap dosis prednisone diturunkan dan akhirnya dihentikan. Pemberian kortikosteroid jangka panjang menimbulkan efek samping, meskipun kebanyakan akan menghilang jika pengobatan dihentikan.

Bila kolitis ulserativa yang ringan atau sedang terbatas pada sisi kiri usus besar (kolon desendens) dan di rektum, bisa diberikan enema dengan kortikosteroid atau mesalamine.
Bila penyakitnya menjadi berat, penderita harus dirawat di rumah sakit dan diberikan kortikosteroid intravena (melalui pembuluh darah).

Penderita dengan perdarahan rektum yang berat mungkin memerlukan transfusi darah dan cairan intravena.Untuk mempertahankan fase penyembuhan, diberikan azathioprine dan merkaptopurin.Siklosporin diberikan kepada penderita yang mendapat serangan berat dan tidak memberikan respon terhadap kortikosteroid. Tetapi sekitar 50% dari penderita ini, akhirnya memerlukan terapi pembedahan.

Pembedahan
Kolitis toksik merupakan suatu keadaan gawat darurat. Segera setelah terditeksi atau bila terjadi ancaman megakolon toksik, semua obat anti-diare dihentikan, penderita dipuasakan, selang dimasukan ke dalam lambung atau usus kecil dan semua cairan, makanan dan obat-obatan diberikan melalui pembuluh darah.
Pasien diawasi dengan ketat untuk menghindari adanya peritonitis atau perforasi.
Bila tindakan ini tidak berhasil memperbaiki kondisi pasien dalam 24-48 jam, segera dilakukan pembedahan, dimana semua atau hampir sebagian besar usus besar diangkat.
Jika didiagnosis kanker atau adanya perubahan pre-kanker pada usus besar, maka pembedahan dilakukan bukan berdasarkan kedaruratan.Pembedahan non-darurat juga dilakukan karena adanya penyempitan dari usus besar atau adanya gangguan pertumbuhan pada anak-anak.
Alasan paling umum dari pembedahan adalah penyakit menahun yang tidak sembuh-sembuh, sehingga membuat penderita tergantung kepada kortikosteroid dosis tinggi.
Pengangkatan seluruh usus besar dan rektum, secara permanen akan menyembuhkan kolitis ulserativa.
Penderita hidup dengan ileostomi (hubungan antara bagian terendah usus kecil dengan lubang di dinding perut) dan kantong ileostomi. Prosedur pilihan lainnya adalah anastomosa ileo-anal, dimana usus besar dan sebagian besar rektum diangkat, dan sebuah reservoir dibuat dari usus kecil dan ditempatkan pada rektum yang tersisa, tepat diatas anus.

sumber info diatas fika ambil dari :
Sylvia A.price Lorraine M. Wilson . Patofisilogi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Vol.1. Edisi 6 .EGC; Jakarta. 2006
mungkin info ini kurang lengkap ya?! jadi kalo ada yang mau nambah ato komen fika seneng banget...

Read More..